Daftar Review

Kamis, 01 Mei 2014

The Not-So-Amazing Life of @aMrazing - Alexander Thian

Judul               : The Not-So-Amazing Life Of @aMrazing
Pengarang      : Alexander Thian
Penerbit         : GagasMedia
Tebal              : 220 halaman

Sinopsis :
BAPAK itu merogoh kantong celananya, lalu mengeluarkan bergepok- gepok uang.
“Nih! Sekian belas juta!”
Bahkan setelah menghitung sekian belas juta, sisa uang di tangan Bapak itu masih banyak. Fakta bahwa bajunya lusuh, serta handphone lamanya buluk segera terlupakan. Rupanya Bapak ini orang tajir yang tak tahu cara berdandan serta belum melek teknologi. Gue lagi- lagi salah menilai. Terkadang manusia memang hanya memandang penampilan luar. Menghakimi bahwa sebuah buku pasti jelek isinya hanya karena cover yang buruk.
Berlama- lama si Bapak mengagumi handphone terbarunya. Setelah puas, ia kembali bertanya hal yang paling penting.
“Dek, gimana cara main Fesbuk? Terus, internet itu apa, sih?”
The Not-So-Amazing Life of @aMrazing merupakan kumpulan kisah pengalaman Alexander Thian saat menjadi penjaga konter handphone di sebuah mal. Tidak sekadar menjual handphone, Alex memotret manusia melalui berbagai tingkah laku para pelanggan yang datang. Ada mereka yang butuh tampil mengesankan dengan handphone tercanggih, mereka yang ingin membahagiakan orang terkasih, juga mereka yang tertipu (dan menipu). Adakah wajah kita di sana?

Review :
Empat belas kisah nano- nano Ko Alex dikemas dalam buku bersampul kuning ini. semuanya menceritakan pengalaman Ko Alex selama menjaga konter handphone. Ada kisah yang menggelitik, lucu, hingga mengharukan di dalamnya. Semuanya bercerita seputar pelanggan- pelanggan Ko Alex yang datang dan pergi dari konternya. Satu kisah yang menyentuh yang menjadi favorit saya adalah cerita berjudul Dummy Seharga Dua Juta.

Suatu hari, Pak Soni datang ke konter Ko Alex bermaksud untuk servis ponsel. Namun alangkah terkejutnya ia saat mengetahui bahwa ponsel yang ia beli dari orang yang tidak ia kenal adalah handphone dummy alias replika dari handphone asli. Padahal ponsel itu beliau beli untuk anaknya dengan menggunakan uang jerih payahnya.

Ko Alex yang simpati melihat Pak Soni pun meminta Pak Soni untuk membawa anaknya dan berjanji akan mengisikan aplikasi, lagu, game, secara gratis. Pak Soni tentu saja senang. Walaupun beliau telah ditipu, beliau sangat berbesar hati meski awalnya sedih dan kecewa. Keesokan harinya, saat Pak Soni membawa anaknya ke konter Ko Alex dan menceritakan tentang kondisi anaknya, Ko Alex sangat terharu. Kisah hidup Pak Soni dan Rama sangat sarat makna. Tak terasa mereka berbincang akrab dan sejak itu Pak Soni menjadi langganan tetap Ko Alex.
Selalu ada pelangi setelah hujan, dan selalu ada senyum di balik duka (hal. 47)

Kebohongan dan sikap ingkar terkadang jauh lebih menenangkan daripada mendengarkan kejujuran atau menghadapi kenyataan (hal. 42)

Kisah lain yang bikin emosi sejenak ialah kisah berjudul Nggak Canggih, Nggak Gaya? Nggak Gaul! yang menceritakan tentang seorang anak perempuan SD bernama Tasya yang menjadi korban perkembangan teknologi yang tidak tepat sasaran. Pengaruh lingkungan juga sih sebenarnya. Tasya merengek kepada Mamanya untuk dibelikan handphone baru yang harganya sangat mahal. Padahal handphone yang tengah digunakan Tasya sudah cukup canggih saat itu. Saat Mamanya tidak membelikan handphone baru untuk Tasya, Tasya mempermalukan Mamanya dengan mengamuk dan berteriak- teriak serta menangis. Katanya dia malu kalau ke sekolah nggak pakai handphone baru. Wah wah wah. Parah banget ya nih anak. Akhirnya Mamanya Tasya menjual handphone yang sedang beliau gunakan ditambah dengan sedikit uang tunai yang ditarik dari ATM. Menyedihkan.

Kedua belas cerita yang lain juga tidak kalah serunya. Membaca satu demi satu cerita membuat kita merenung. Ternyata menjaga sebuah konter handphone jika dilihat dari perspektif lain memberikan dampak yang berbeda. Buku ini selain menjadi pelepas stres saat merampungkan proposal skripsi juga membuat pikiran menjadi lebih fresh. Ringan untuk dibaca namun sarat makna. Love it!

2 komentar:

  1. di toko buku masi ada gak yaa.. dari kemaren pengen baca tapi karena buku lama. jadi jarang yg jual.

    BalasHapus
  2. haii gee..iya..bukunya memang sudah jarang terlihat di toko buku. coba kamu cari dari online shop..mungkin masih ada stok atau ada yang second. happy hunting :)

    BalasHapus